Diambil dari sebuah kisah nyata di negara Saudi Arabia..
Tinggalah seorang Ibu yang kaya raya dan pembantu nya dari Indonesia.
Qadarullah si Ibu sudah lama mengidap penyakit kanker dan telah di vonis mati
dari sisi medis jika bulan depan operasinya gagal. Keberhasilan operasi nya
sangat kecil. Tiga hari setelah di vonis seperti itu, pembantu nya yang dari
Indonesia datang, setelah seminggu bekerja di rumah, si Ibu tersebut atau
majikannya sangat menyukai kerja si pembantu yang sagat baik. Tapi selama seminggu
itu pula ada satu perilaku yang membuat majikan ingin sekali menanyakannya tapi
sangat sungkan, karena setiap siang hari setelah semua pekerjaan rumah nya
selesai, pembantu tersebut masuk kamar mandi, hampir berjam-jam pembantu
tersebut diam dikamar mandi, dan itu hampir dilakukannya setiap hari. Akhirnya
selama seminggu itu pula si majikan memberanikan diri kepada pembantunya.
“Kenapa kamu setiap masuk kamar mandi lama sekali ? Apa yang kamu lakukan
di dalamnya ?” Tanya sang majikan.
Si pembantu tersebut menangis mendengar pertanyaan majikannya.
“Kenpa kamu menangis ?” Tanya majikan yang heran melihat pembantunya
tiba-tiba menangis.
Akhirnya pembantu tersebut menceritakan apa yang terjadi padanya dengan
suara terisak.
“Sebelum saya berangkat ke Saudi, 12 hari sebelum nya saya baru saja
melahirkan, saya punya bayi di Indonesia yang masih saya susui, tapi terpaksa
saya tinggalkan karena keadaan ekonomi. Maaf kan saya nyonya saya lama di kamar
mandi karena saya sedang mengeluarkan ASI, jika tidak dikeluarkan payudara saya
akan sakit, sekali lagi mohon maaf nyonya”.
Setelah mendengar penjelasan pembantunya terebut. Lihat perilaku muslimah
ini. Apa yang dia buat ? Si majikan masuk ke kamar, dan mengambil gaji si
pembantu sebear 800 Real per bulan dan dikali dua tahun gajinya, terkumpul
20.000 Real jika di rupiahkan sekitar 50 jutaan. Dikasihkan kepada pembantunya.
“Ini uang kamu ambil, besok saya belikan kamu tiket pulang ke indonesia,
anggap kamu telah bekerja dua tahun disini. Urus anakmu yang masih bayi, dia
lebih penting dari pada saya”.
Si pembantu pun pulang ke Indonesia.
Selepas kepergian pembantunya, ibu itu setiap hari menangis. Bukan karena
vonis dokter soal penyakitnya, melainkan ibu tersebut sangat merasa terharu dan
bersyukur kepada Allah SWT. Bagaimana Allah SWT membukakan pintu itu untuk sang
Ibu. Ibu tersebut tak henti-hentinya bersyukur karena terpikir untuk mengasih
gaji selama dua tahun, ada suatu kepuasan dalam diri sang Ibu dan sang Ibu
merasa dirinya makin membaik, itu yang membuat sang ibu atau sang majikan tadi
tak henti-hentinya bersyukur kepada Allah SWT.
Dan tiba pada hari operasi, ibu itu datang ke sebuah rumah sakit. Tapi
sebelum operasi dilakukan mengecekan terlebih dahulu. Setelah pengecekan
selesai, dokter duduk didepan ibu tersebut.
“Kamu berobat kemana selama sebulan ini ?” Tanya dokter.
“Saya tidak berobat kemana-mana” Jawab si Ibu.
Dokter tadi kaget.
“Kamu tahu ? Kanker yang kamu idap selama ini hilang, sedikit pun tidak
ada, bahkan akar-akarnya pun tidak ada, sembuh total. Ini aneh tidak mungkin
terjadi secara medis”. Kata dokter sangat heran melihat kanker di dalam tubuh
si Ibu tiba-tiba menghilang.
Ibu itu tersenyum.
“Jika apa yang dokter ucapkan benar, itun karena shodaqoh saya” Lalu
diceritakanlah tentang si pembantu yang dari Indonesia itu.
“Masya Allah, Allah telah membukakan mata hati saya, bahwa yang meyembuhkan
bukan obat dan dokter, tapi Allah SWT”
Ternyata amal-amal sholeh itu bisa membuat kita keluar dari
masalah-masalah.bahkan masalah yang besar sekalipun. Semoga dengan kisah ini
kita senantiasa lebih semangat melakukan amal sholeh karena Allah SWT semata.
Semoga Bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar