Kaum milenial cenderung lebih suka berwirausaha sendiri dari pada bekerja, inilah perbedaan yang paling mencolok dari generasi sebelumnya.
Lalu, apa saja sebenarnya karakteristik generasi milenial dalam bekerja?
1. Lebih memikirkan kesempatan untuk berkembang dari pada gaji
Menurut Mohamad Ario Adimas, Division Head Integrated Marketing & Communication Indosat Ooredoo, tujuan utama para generasi milenial ini bukanlah gaji, melainkan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. mereka rela bekerja keras walaupun gajinya pas-pasan asalkansesuai pasion mereka.
Milenial lebih menyukai ruang untuk berkreasi mengmbangkan kreatifitasnya. Pasion nomer wahid gaji bisa dibicarakan dibelakang.
2. Menyukai bekerja di perusahaan yang memiliki fasilitas lengkap
Milenial memilih bekerja di perusahaan yang memiliki fasilitas yang lengkap dan terkenal. Mereka lebih mementingkan perusahaan yang terkenal daripada gaji yang besar. Walaupun sebenarnya milenial memiliki keinginnan untuk menjadi enterpreneur.
3. Suka menjadi kutu loncat
Generasi Milenial lebih gemar dengan pekerjaan yang menantang kratifitas dan perubahan. Mereka tidak suka dengan pekerjaan yang stagnan dalam jangka panjang. Milenial juga sering berpindah-pindah dalam menyelesaikan pekerjaannya. Ini dilakukan untuk mencari tempat yang menurut mereka nyaman dan bisa memancing kreatifitasnya.
Milenial bisa dipertimbangkan untuk diundang dalam suatu perusahaan untuk sekedar menyampaikan ide-ide mereka. dan jangan kaget bila ide-ide mereka diluar apa yang anda pikirkan selama ini.
4. Menyukai pekerjaan yang fleksibel
Milenial sudah terbiasa hidup berdampingan dengan teknologi canggih setiap saat, secara bersamaan para milenial juga tidak mau kehilangan kehidupannya hanya karena tersita waktunya untuk bekerja. Maka mereka menyukai pekerjaan yang fleksibel.
Menurut penelitian Griffith Insurance Education Foundation, mereka justru memilih bekerja diluar kartor untuk bisa lebih fleksibel dalam bekerja.
5. Membutuhkan sosok pemimpin untuk mengarahkan, bukan mendikte
Generasi milenial mempunyai kecenderungan bersikap kritis, banyak bertanya. Mereka merasa memiliki kompetensi yang tinggi karena telah mendapatkan pendidikan yang bagus. Oleh karena itu, mereka memerlukan sosok pemimpin dan pendidik untuk menjadi mentor yang menjunjung tinggi nilai kebenaran, senantiasa mendengarkan dan siap menjalin komunikasi terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar