Bagaimana tata cara aqiqah supaya aqiqah menjadi sah?
1. Menyembelih hewan aqiqah
Tata cara aqiqah ini berdasarkan hadits berikut :
Dari Samurah bin Jundab berkata jika Rasulullah bersabda, “Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuhnya di sembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.” [Shahih, Hadits Riwayat Abu Dawud 2838, Tirmidzi 1552, Nasa’I 7/166, Ibnu Majah 3165, Ahmad 5/7-8, 17-18, 22, Ad Darimi 2/81, dan lain-lainnya].
Maksud hewan aqiqah ialah kambing atau domba. Kambing atau domba yang akan disembelih, juga harus memenuhi syarat. Yaitu :
a. Tidak cacat
b. Bebas penyakit
c. Ketika menyembelih, tidak sampai mematahkan tulang hewan sembelihan. Hikmahnya, berharap akan keselamatan tubuh serta anggota badan dari anak tersebut.
d. Musinnah, sesuai hadits di bawah ini
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian menyembelih kecuali musinnah. Kecuali jika terasa sulit bagi kalian, maka sembelihlah jadza’ah dari domba.” (HR. Muslim no. 1963).
Apa itu musinnah?
Musinnah adalah cukup umur.
Lalu usia berapa kambing atau domba disebut cukup umur dalam Islam?
Kambing atau domba dikatakan cukup umur apabila telah berusia 1 tahun dan sedang masuk tahun kedua.
2. Menyembelih seekor kambing atau domba untuk bayi perempuan, dan dua ekor untuk bayi laki-laki
Tata cara aqiqah ini mengacu pada hadits berikut :
Aisyah berkata jika Rasulullah bersabda, “Bayi laki-laki diaqiqahi dengan dua kambing yang sama dan bayi perempuan satu kambing.” [Shahih, Hadits Riwayat Ahmad (2/31, 158, 251), Tirmidzi (1513), Ibnu Majah (3163), dengan sanad hasan].
3. Mencukur rambut bayi dan bersedekah dengan perak seberat rambut bayi yang dicukur
Tata cara aqiqah satu ini mengacu pada hadits di bawah ini :
Fatimah binti Muhammad berkata saat melahirkan Hasan jika Rasulullah bersabda, “Cukurlah rambutnya dan bersedekahlah dengan perak kepada orang miskin seberat timbangan rambutnya.” [Sanadnya Hasan, Hadits Riwayat Ahmad (6/390), Thabrani dalam “Mu’jamul Kabir” 1/121/2, dan al-Baihaqi (9/304) dari Syuraiq dari Abdillah bin Muhammad bin Uqoil].
4. Tahnik
Tahnik adalah tata cara aqiqah dengan memasukkan sesuatu yang manis ke langit-langit mulut bayi. Sehingga akan langsung di hisap. Bisa dengan madu, kurma, atau pisang.
Baca juga :
Sekian artikel tata cara aqiqah dari Pusat Bisnis Syariah, Semoga mencerahkan Anda jika sedang kebingungan bagaimana tata cara aqiqah sesuai tuntunan Islam. Terima kasih. Wassalamu’alaikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar