Menurut Plt. Asisten Deputi Bidang Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat dan Pornografi Kemen PPPA, Dermawan, sekitar 25.000 anak disinyalir mengakses pornografi per hari nya pada tahun 2018.
Apakah putra Ibu termasuk dalam 25.000 anak tersebut?
Beliau melanjutkan, satu kali anak terpapar pornografi, ia akan penasaran dan akan mengulang hingga 20 kali gambar porno itu, sehingga timbullah kecanduan. Kecanduan terjadi setelah anak menonton 20-30 kali.
Sumber : poskotanews.com
Jadi hanya “kacanduan” yang terjadi?
Sabar. Ini belum selesai.
Saya mengenal seorang anak yang sering membuka konten porno. Sekarang dia sudah bisa lepas dari jeratan kecanduannya. Sebelum lepas, saya hafal betul bagaimana perilakunya.
Bagaimana perilaku si anak di masa 'merana' tersebut?
Jawabannya 100% sama dengan informasi di buku terjemahan berjudul Gonjang-Ganjing Pornografi, Apa Solusi Islam? karangan Muhammad Shalih Al Munjid yang pernah saya baca.
Apa saja itu?
1. Mudah terjerumus pada perbuatan dosa yang lebih besar
Sebagian orang menganggap membuka pornografi itu dosa kecil. Namun, dosa yang katanya kecil itulah yang membuatnya berani melakukan dosa yang lebih besar.
Seperti mulai berani terlambat shalat,
berani berkata kasar pada orangtua,
berani membohongi guru,
berani meninggalkan tanggung jawab sebagai pelajar dan peran-peran yang lain,
berani curang,
dan dosa-dosa lain tanpa rasa malu dan bersalah
Coba baca potongan ayat ini:
“Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antaramu pada hari bertemu dua pasukan itu, hanya saja mereka digelincirkan oleh setan, disebabkan sebagian kesalahan yang telah mereka perbuat (di masa lampau)…” (Ali-Imran 155)
Dosa-dosa yang diremehkan di masa lalu, membuat puluhan orang berani berkhianat dengan meninggalkan kawan-kawannya di medan perang Badar.
Dihadapan musuh berjumlah tiga kali lebih banyak.
Pengkhianatan yang kejam, bukan?
2. Tidak punya perasaan cinta pada Yang Maha Kuasa
Hati manusia itu tidak pernah kosong dari sesuatu yang dicintainya. Manusia pasti condong pada sesuatu yang ia cintai.
.
Faktanya, dua hal yang bertentangan tidak bisa berada dalam satu hati.
Bagaimana maksudnya?
Jika hati mencintai Allah, maka tidak mungkin bersamaan dengan menyukai sesuatu yang dimurkai Allah seperti pornografi.
Sebaliknya, jika menyukai pornografi, maka tidak mungkin berbarengan mencintai Allah dan segala sesuatu yang Dia ridhai. Penyuka pornografi tidak mungkin menyukai shalat, bakti pada orangtua, menuntut ilmu, kejujuran, amanah, dan ibadah-ibadah lain.
Kalaupun penyuka pornografi shalat, itu dilakukan dengan berat hati.
“…Ia berdiri shalat seolah-olah berdiri di atas bara api, tetapi ketika ia menghadap kekasihnya, maka ia mau berdiri selama-lamanya.” (Ighatsah Iahfaan, 2/152)
3. 100% bisa dipastikan mengalami kerusakan moral seperti:
a) Keagamaan berkurang
Awalnya rutin shalat berjama’ah di masjid, sekarang shalatnya belakangan.
Dulu rajin buka Al-Qur’an tiap usai shalat Maghrib, sekarang gadget yang dibuka.
b) Perasaan wara’ lenyap
c) Tidak punya rasa cemburu
Bersikap biasa saja ketika kakak/adik perempuannya berdekatan dengan laki-laki lain. Begitu juga jika itu terjadi pada kekasihnya.
d) Tidak menepati janji
e) Gemar berbohong
f) Tidak setia kawan
g) Tidak malu ketika berbuat salah
i) Tidak mau mengoreksi diri.
3 dampak di atas hanyalah sebagian. Ada banyak lagi dampak-dampak lain yang tak kalah mencengangkan, yang akan saya ulas di artikel berikutnya.
Part 2 | Anak Sering Buka Pornografi, Apa yang Akan Terjadi?
Part 2 | Anak Sering Buka Pornografi, Apa yang Akan Terjadi?
Artikel ini didukung oleh :
Tempat belanja online 100% halal, akad sesuai syariah, amanah, dan asli produk dalam negeri.
Terima kasih telah membaca. Semoga artikel ini bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar