Kali ini, Pusat Bisnis Syariah akan mengulas bagaimana cara mengarahkan cita-cita anak agar sukses besar, di dunia dan di akhirat, yang insha Allah berhasil.
1. Ajak si Kecil Menentukan Cita-citanya
Ada 2 cara yang bisa Bunda pilih
a. Bertanya
Contoh:
“Rehan nanti kalo sudah besar ingin jadi apa?”
b. Bunda yang menentukan cita-cita anak
Penting : Boleh-boleh saja Bunda meminta anak agar kelak memiliki profesi yang Bunda inginkan. Namun, ada praktik yang salah dalam melakukannya.
Contoh : “Rehan nanti kalo sudah besar, jadi dokter ya, Sayang. Kayak dokter Titik itu. Kaya raya. Rumahnya besar. Mobilnya ada tiga.”
Ucapan di atas akan membuat anak berpikiran bahwa jadi dokter biar kaya. Kaya adalah tujuan hidup keduniawian.
Adakah larangan bercita-cita jadi orang kaya?
Dari Zaid bin Tsabit, Radhiyallahu anhu, ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan baginya.
Barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allah akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina.”
(Hadits shahih, diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ibnu Majah, Imam Ibnu Hibban, dan al-Baihaqi)
Kalo cita-cita si Kecil cuma jadi orang kaya, maka jangan heran kalau fokusnya akan berantakan karena ada banyak banget jalan pintas jadi orang kaya. Dia juga akan merasa kurang, kurang, dan kurang.
Jadi, bercita-cita jadi orang kaya itu tidak boleh, ya?
Boleh, dengan sedikit tambahan :
a. Jadi orang kaya biar bisa sedekah miliaran, jadi bisa masuk surga
b. Jadi orang kaya biar bisa menyekolahkan anak-anak yatim, jadi bisa masuk surga
c. Jadi orang kaya biar bisa membangun sekolah islam, jadi bisa masuk surga, dan sebagainya
3 contoh cita-cita di atas menandakan tujuan hidup adalah surga. Dia akan fokus berbuat baik demi surga, senantiasa merasa cukup dengan apa yang ia miliki, dan dunia akan datang dengan sendirinya.
“…dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina.”
Ada manfaat lain nih, Bunda, jika anak diarahkan cita-citanya ke surga.
Dengan mengarahkan tujuan hidup anak ke surga, anak tidak akan depresi ketika tidak berhasil menjadi dokter atau profesi lain yang ia impikan.
Karena apa?
Karena ada banyaaak sekali alternatif profesi yang bisa menuntun ke surga.
Berbeda jika menjadi dokter dijadikan tujuan hidup. Bukankah tidak sedikit kasus orang jadi gila atau bunuh diri gara-gara merasa tujuan hidupnya telah pupus?
Jadi, ubahlah kalimat ajakan Bunda menjadi :
“Rehan nanti kalo sudah besar, jadi dokter ya, Sayang. Kayak dokter Titik itu. Kaya raya. Jadi bisa ngasih hadiah yang buuuanyak ke orang-orang miskin. Dengan begitu, bisa masuk surga.”
Baca juga :
Bagi anda yang suka ngemil, kami merekomendasikan camilan yang 100% halal, sehat, dan produk dalam negeri.
Silahkan kunjungi Toko Syariah.
Yup, itulah step nomor 1 cara mengarahkan cita-cita anak agar sukses besar. Kita lanjut ke step nomor 2 yang akan segera kami upload. Terima kasih telah membaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar