Cara mengarahkan cita-cita anak part I
Cara mengarahkan cita-cita anak part II
Cara mengarahkan cita-cita anak part III
Kini saatnya, kita mengulas step ke 4, yakni :
#4 : Ajak si Kecil Mengamati Profesi yang Ia Impikan
Mengapa si Kecil perlu diajak mengamati profesi yang ia cita-citakan? Karena :
1) Si Kecil, ketika menentukan apa cita-citanya, pasti tanpa pertimbangan
2) Si Kecil tidak tahu dengan sebenar-benarnya apa saja yang dikerjakan dokter, guru, pilot, polisi, atau profesi apapun yang diimpikannya
3) Si Kecil tidak tahu apakah profesi tersebut sudah sesuai dengan bakat dan minatnya atau tidak
Lho? Memangnya anak kecil sudah punya bakat dan minat?
Seringkali, ketika menginjak kelas 4 SD ke atas, anak mulai terlihat ia mahir di bidang apa. Apakah menggambar, menyanyi, olahraga, berhitung, atau lainnya.
Nah, saat si Kecil mengamati profesi yang ia cita-citakan, ia akan mendapat kesimpulan dengan sendirinya apakah profesi tersebut cocok dengan bakat-minatnya atau tidak.
Jadi, jangan heran kalau si Kecil akan terus mengganti cita-citanya. Karena sebenarnya, bergonta-ganti cita-cita adalah proses mengenali jati diri.
Lagipula, tidak masalah cita-cita terus berubah. Asalkan tujuan hidup tidak ikut berubah, yaitu surga.
Lalu, apa yang harus dilakukan agar si Kecil bisa mengamati profesi yang ia cita-citakan?
1) Ajak si Kecil mendatangi tempat bekerja profesi yang menjadi impiannya. Atau jika Anda adalah seorang guru yang ingin mengarahkan cita-cita para murid Anda, Anda bisa mengundang dokter, polisi, pilot, dan profesi apapun yang menjadi cita-cita anak didik Anda ke sekolah untuk mempresentasikan pekerjaan mereka.
Contoh #1 Mengamati Dokter
Bunda : “Dik, kemarin adik bilang ke Bunda kalau cita-cita Adik jadi dokter, kan?”
Si Kecil : “Iya. Emang kenapa, Bun?”
Bunda : “Sekarang Adik siap-siap, ya. Kita mau ke tempat praktik Dokter Titik.”
Si Kecil : “Tapi aku kan nggak sakit, Bun.”
Bunda : “Iya. Kita di sana cuma mau lihatin Dokter Titik kerja. Biar Adik tahu jadi dokter itu kayak gimana. Cita-cita Adik jadi dokter, kan?”
Si Kecil : “Iya, Bun. Oke!”
Bunda : “Tapi Adik harus janji, di sana nanti tidak boleh berisik. Harus duduk tenang. Biar Dokter Titik tidak terganggu.”
Si Kecil : “Oke.”
Bunda : “Bagus. Buruan mandi! Kita harus tiba di sana sebelum praktiknya buka.”
Sesampainya di tempat praktik Dokter Titik…
Bunda : “Assalamu’alaikum, Bu Titik.”
Dokter Titik : “Wa’alaikumsalam. Ada apa, Bu?”
Bunda : “Ini, anak saya cita-citanya jadi dokter kayak Bu Titik. Kalau boleh, anak saya mau lihatin Bu Titik pas lagi praktik.”
Dokter Titik: “Wah, Adik mau jadi dokter, ya?”
Si Kecil : “Iya.”
Bunda : “Anak saya janji akan duduk tenang dan tidak berisik, Bu. Tidak lama, kok. 15 menit insha Allah cukup.”
Dokter Titik : “Oh, boleh kalau begitu. Adik janji ya, duduk tenang dan jangan berisik. Oke?”
Si Kecil : “Oke.”
***
Lalu, bagaimana dengan cita-cita polisi atau pilot? Bagaimana cara mengamatinya?
Kalau si Kecil bercita-cita jadi polisi, ajak saja ia berkeliling Polres. Bimbing ia melihat bagaimana polisi menguji pendaftar SIM. Juga, saat Bunda mendapat info ada penertiban di jalan, ajak si Kecil mendatangi lokasi untuk melihat bagaimana polisi mengecek kelengkapan surat para pengendara.
Kalau si Kecil bercita-cita jadi pilot, ajak ia mengamati pekerjaan pilot dari Youtube. Di Youtube, tersedia banyak video pilot lagi nge-vlog, cerita pilot, tanya jawab dengan pilot, dan sebagainya.
Sekian artikel cara mengarahkan cita-cita anak part IV Mengamati Profesi yang si Kecil Impikan. Selanjutnya cara mengarahkan cita-cita anak step terakhir yang akan kami kami upload di Pusat Bisnis Syariah segera. Sekian. Wassalamu’alaikum wa wahmatullahi wa barakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar