5 Cara Mengarahkan Cita-Cita Anak Agar Sukses Besar Part III - Pusat Bisnis Syariah

Tulungagung, Jawa Timur - Indonesia

pusatbisnissyariah@gmail.com

+62 851 5687 3419

Order Via Whatsapp sub menu

Rabu, 12 Februari 2020

5 Cara Mengarahkan Cita-Cita Anak Agar Sukses Besar Part III

www.pusatbisnissyariah.com


Setelah kita mengulas step nomor 1 cara mengarahkan cita-cita anak, kita lanjutkan pembahasan step nomor 2.

Cara Mengarahkan Cita-Cita Anak Part I

#2 : Ajak si Kecil Menggambar Cita-Citanya

Kisah nyata kedua yang tak kalah mencengangkan dari kisah nyata pertama, terkait efek menggambar cita-cita, sebagai berikut :

Baca kisah nyata pertama.

Salah satu guru SMA saya, sebut saja Pak Rohman, pernah menceritakan kisah masa SMA-nya pada murid-murid di kelas. Begini ceritanya…

Suatu hari, saat cuaca panas, Pak Rohman yang masih SMA sedang duduk-duduk di teras kelas. Di dalam kelas, ayah Pak Rohman sedang menerima raport dari wali kelasnya.

Nak,” panggil ayah Pak Rohman ketika keluar kelas.

Pak Rohman muda pun berdiri dan menghampiri sang ayah.

Ayah Pak Rohman memperlihatkan isi raport pada anaknya. “Kamu peringkat 27. Belajar lebih rajin lagi, ya,” kata Pak Rohman sembari membelai kepala anaknya. “Bapak pamit pulang dulu.”

Iya, Pak.

Pak Rohman memandangi ayahnya yang berjalan ke tempat parkir, mengambil sepeda motor butut, dan mengeslah motor tersebut berkali-kali namun tak kunjung menyala.

Pak Rohman memerhatikan ayahnya dengan hati miris. Sang ayah telah meluangkan waktu di sela-sela bekerja, mengendarai motor yang sulit dinyalakan, membiarkan dirinya disengat panas matahari, hanya untuk mengambil raport anaknya yang mengecewakan. Peringkat 3 terendah.

Bahkan sang ayah tak terlihat marah sedikitpun.

Aku harus bisa membahagiakan bapak dan ibu. Selagi sempat, tekad Pak Rohman.

Sesampai di rumah, Pak Rohman langsung masuk kamar dan mengambil kertas besar berikut spidol. Di kertas itu, Pak Rohman menulis dengan huruf super besar.

SEMESTER DEPAN AKU HARUS PERINGKAT 5 BESAR

Tulisan itu ditempel di pintu, sehingga tepat menghadap tempat tidurnya.

Baca juga :


Semester baru pun tiba. Pak Rohman yang baru pulang sekolah tiba-tiba mendapat panggilan telpon dari Agus, temannya. Diambillah ponselnya yang ada di kamar.

Halo, Gus.

Oi! Main sepak bola, yuk!” kata Agus.

Di mana?

Lapangan dekat rumahmu.

Oh, oke,” jawab Pak Rohman. Kemudian, tanpa sengaja, Pak Rohman melihat tulisannya sendiri yang super besar di pintu kamar.

SEMESTER DEPAN AKU HARUS PERINGKAT 5 BESAR

Eh, Gus. Halo?

Halo. Kenapa, Man?” Jawab Agus yang ternyata belum mematikan telepon.

Aku nggak jadi main, ding.

Lho? Kenapa?

Aku mau ke rumah Fina, teman sekelasku.

Fina yang kemarin ranking 1 itu, ya?

Iya.

Mau ngapain? Kamu mau pedekate sama dia?

Enggaaak! Aku mau…itu, mengerjakan tugas kelompok.

Oh, gitu? Ya sudah.

Sambungan telepon berakhir. Pak Rohman segera menyiapkan buku-buku, lalu menelpon Fina.

Halo, Man? Tumben nelpon.

Fin, kamu lagi luang, nggak?

Iya. Emang kenapa?

Aku mau ke rumahmu. Tolong ajari aku PR Matematika yang tadi dikasih Bu Ningsih, ya. Kamu tahu, kan, aku paling nggak bisa sama Matematika.

Oh, oke. Tumben juga kamu minta diajari. Biasanya, kamu tinggal nyontek aja.

Hehehe. Aku berangkat sekarang.”

Di rumah Fina, Pak Rohman tidak hanya minta diajari mengerjakan PR. Melainkan juga minta diajari materi-materi Matematika sebelumnya yang ia gagal paham. Alhasil, saat Maghrib, barulah Pak Rohman pamit pulang.

Makasih, Fin, udah bantu aku. Kalo ada materi Matematika yang aku nggak bisa lagi, aku datang ke rumahmu, ya. Aku bawain jajan, deh, buat kamu.

Siap!

Sama materi Kimia dan Fisika. Pusing beneran aku sama dua pelajaran itu.

Kalo Kimia, lebih baik kamu minta diajari sama Luqi. Dia lebih jago Kimia daripada aku. Aku pun sering minta diajari sama dia.

Oh, gitu? Oke.

Kalo Fisika, Harun ahlinya.

Oke. Thank you, Fin, infonya.

Sejak saat itu, tiap Pak Rohman bangun tidur, hal pertama yang beliau lihat selalu adalah tulisannya yang jumbo itu. Sehingga beliau senantiasa ingat untuk berangkat sekolah dengan semangat dan memerhatikan guru dengan sungguh-sungguh.

Begitu pula tiap ia pulang sekolah. Tulisan super besar itu senantiasa mengingatkannya untuk menggunakan waktu luang dengan belajar ke rumah teman yang lebih pintar.

Tibalah saat penerimaan raport.

Pak Rohman menunggu di luar kelas dengan tegang, sementara sang ayah menanti giliran mendapat raport. Tak lama, sang ayah keluar dari kelas.

Kamu peringkat satu, Man,” sang ayah memperlihatkan isi raport dengan senyum bahagia. Pak Rohman hanya diam tercengang. “Ternyata kamu bisa pintar, lho,” lanjut sang ayah dengan senyum merekah tetap menghiasi wajah tuanya.

Baca juga :


***

Dari kisah tersebut, apa yang bisa Bunda tangkap mengenai manfaat menggambar cita-cita?

Menggambar cita-cita, kemudian hasil gambarnya ditempel di kamar, bisa menjadi pengingat anak untuk semangat mencapainya. Dia jadi rajin belajar atau melakukan apapun yang berkaitan dengan cita-citanya.

Kisah di atas memang bukan aktivitas menggambar, melainkan menulis cita-cita. Namun, anak kecil lebih suka menggambar daripada menulis.

Tapi anak saya tidak pandai menggambar. Bolehkah kalau gambarnya diambil dari internet?

Gambar yang si Kecil buat sendiri, jauh lebih berkesan di hatinya daripada gambar orang lain. Jika si Kecil merasa pesimis ketika Bunda ajak menggambar, maka :

1) Katakan, “Kalau adik bilang nggak bisa menggambar, nanti adik nggak bisa beneran, lho. Kalau adik bilang aku bisa menggambar, nanti adik beneran bisa. Jadi, ayo bilang aku bisa menggambar!

Saya sudah terapkan cara di atas dan berhasil. Adik saya yang tadinya malu menggambar, sekarang berani menggambar.

2) Ketika si Kecil sedang menggambar, dukunglah dengan pujian seperti, “Wah, bagus tuh gambarnya adik. Tuh, adik bisa menggambar, kan?

3) Terus dukung si Kecil hingga ia mewarnai gambarnya dan menempelnya di kamar.

Tips :

* Gambarlah sebesar mungkin. Supaya tampak mencolok ketika telah ditempel di kamar. Dengan begitu, gambar tersebut selalu mencuri perhatian si Kecil setiap ia memasuki kamar.


Sekian artikel dari Pusat Bisnis Syariah cara mengarahkan cita-cita anak part III Ajak si Kecil Menggambar Cita-Citanya. Terima kasih telah membaca. Semoga bermanfaat. Selanjutnya cara mengarahkan cita-cita anak part IV akan diposting Sabtu besok. Wassalamu’alaikum wa wahmatullahi wa barakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad