BAGAIMANA ANAKKU BISA JADI IMAM MASJIDIL HARAM? DAKWAH ISLAM PARENTING - Pusat Bisnis Syariah

Tulungagung, Jawa Timur - Indonesia

pusatbisnissyariah@gmail.com

+62 851 5687 3419

Order Via Whatsapp sub menu

Minggu, 26 April 2020

BAGAIMANA ANAKKU BISA JADI IMAM MASJIDIL HARAM? DAKWAH ISLAM PARENTING

Pada postingan dakwah islam kali ini, Pusat Bisnis Syariah menggunakan tema parenting. Dakwah parenting satu ini melalui cerpen yang berdasarkan kisah nyata. Pengalaman dari ibu seorang ulama masyhur.

Sekali lagi, ini hanya karangan cerpen. Namun berdasarkan kisah nyata.

Dari Riyadh, Arab Saudi.

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barokatuh.

Ya Allah... Limpahkanlah shalawat serta salam pada junjungan kami semua, Nabi Muhammad SAW.

Alhamdulillah!

Melalui tulisan ini, akan saya ceritakan kisah tentangku bersama putraku. Kisah yang tak terlupakan
Aku sedang mengaduk sup kambing mendidih di depanku ketika suamiku datang tergopoh-gopoh.

"Ma, tamu kehormatan kita tiba satu jam lagi."

Aku tersentak. "Tapi banyak hidangan yang belum siap. Cepat, bantu aku."

Dengan gerakan yang lebih cekatan dari sebelumnya, sup kambing dan menu-menu lainnya pun siap lebih awal. Namun masih ada satu masalah lagi. Padahal tamu-tamu kehormatan itu akan tiba beberapa menit lagi .

"Aku mencium bau kambing di pakaianmu," kataku.

"Kamu juga. Ayo kita membersihkan diri. Jangan sampai kita melayani mereka dengan bau seperti ini," kata suamiku. Aku pun mengikutinya meninggalkan meja makan.

Di tengah perjalanan, aku berpapasan dengan putra kecilku. Ia membawa mangkuk berisi pasir.
"Abdurrahman! Calon hafiz Qur'an! Calon Imam Masjidil Haram!" panggilku seperti biasa. Sedangkan nama pemberian ayahnya adalah Abdurrahman as-Sudais.  "Kalau bermain pasir, jangan sampai mengotori rumah. Ada tamu penting mau datang ke sini," pesanku lalu cepat-cepat melanjutkan perjalanan.

" Assalamu'alaikum!"

Itu mereka!

Syukurlah, aku dan suamiku sudah siap. NAMUN, ketika kami melewati meja makan hendak ke ruang tamu, aku melihat pemandangan yang membuatku terbelalak.

AKU BEGITU MARAH. Bagaimana tidak?

Di depanku, ANAKKU SEDANG MENABURKAN PASIR KE MAKANAN-MAKANAN UNTUK TAMU. Seolah, semua makanan itu adalah mainan, bukan makanan yang dimasak ibunya dengan susah payah.

"SUDAIS!" Bentakku dengan seluruh sisa tenagaku. "APA YANG KAU LAKUKAN, HAH?! PERGI! JADILAH KAMU...JADILAH KAMU..." hal-hal buruk berdengung-dengung di kepalaku, menunggu aku muntahkan pada anakku. "JADILAH KAMU IMAM MASJIDIL HARAM!"

Berhasil!

Aku berhasil mengalahkan amarahku yang ingin mengatakan hal buruk pada putra kecilku
Sekarang, apa yang terjadi dengannya? Coba kalian tebak!

Sudais kecil kini telah menjadi Syaikh Abdurrahman as-Sudais yang di usia 22 tahun telah mampu memenuhi harapanku. Ya. Ia diangkat menjadi IMAM MASJIDIL HARAM di umur semuda itu.

Bahkan di tahun yang sama, ia dipercaya untuk berkhutbah di masjid kebanggaan umat Islam sedunia itu.

Hebatnya lagi, tahun 2005, putraku itu mendapat penghargaan sebagai ISLAMIC PERSONALITY OF THE YEAR (Tokoh Muslin Paling Berpengaruh) dari Dubai International Holy Qur'an Award Organising Committee

Ada lagi yang tak kalah mengagumkan.

7 tahun kemudian, ia diangkat menjadi kepala presidensial kepengurusan MASJIDIL HARAM dan MASJID NABAWI sekaligus.

Allahu Akbar!


dakwah parenting


Mungkin kalian setelah membaca kisahku ini, jadi teringat sabda Rasulullah SAW,

dakwah parenting

Jika waktu itu aku tidak menahan kata-kata buruk yang akan kulontarkan, entah jadi apa anakku sekarang.

!!! Cerpen ini hanya karangan semata. Namun berdasarkan kisah nyata !!!

Mungkin Anda akan menyukai postingan di bawah ini :

7 Cara Membangunkan Anak Shalat Subuh Agar Terbiasa

5 Cara Mengarahkan Cita-Cita Anak Agar Sukses Besar

3 Souvenir Makanan Mutu Baik Harga Bersaing

Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barokatuh

Sekian dakwah parenting dari Pusat Bisnis Syariah. Meskipun berbeda cara penyampaiannya, yaitu melalui cerpen, semoga dakwah parenting ini lebih mudah untuk dipetik hikmahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad